Monday, May 2, 2011

PUISI2 TRAKIR KEKASIHKU

Salam
 kepada para sahabat,
baik yang ada di luar maupun di dalam hati
kelak kita kan tetap bersua
entah di mana
di atas air jernih yang mengalir
atau dalam dekapan panas membakar api menyala
– kita perlu istighfar –
mungkinkah kita kan masih saling kenal
dari aib yang selalu kita kidungkan
dari pikiran-pikiran liar yang biarkan
ataukah kita tak lagi kenal rupa kita masing-masing
sebab selalu saja ada yang tertinggal di dalam mimpi-mimpi kita
di tiap tingkap bilah puisi kita: yang berupa kezaliman!
para sahabat, baik yang ada di dalam maupun di luar bingkaian mimpi
mungkinkah kita kan masih ingat
betapa panah, tombak, duri, jelaga, serta nanah
selalu kita untai dalam narasi aib
akan menjadi pengadil bagi kita?

KITA TINGGAL MENUNGGU
Kekasihku,
kini kita tinggal menunggu
saat mau memisahkan kita, lagi
kita telah sepakati dan berjanji
kita tidak akan menitik airmata buat perpisahan ini.
kekasihku,
perjumpaan dan kemesraan yang kita jalin
biarkan tetap terjalin dalam ingatan zaman
biar lebur segala
dalam balutan waktu.

kekasihku,
engkau dan aku telah lama saling mengenal
bahwa aku tidak akan pamit
atau memohon diri
biar waktu yang memberitahu
bahwa aku telah pergi
dengan sejumput kenangan di cakrawala.
terima kasih atas kasihmu padaku
dan kerelaanmu menjadi kekasihku
Apa yang harus …
apa yang harus
jika malam tetap membawa kelam
dan udara dingin mempercepat membenam
membenam segala kelam dalam kedukaan.
apa yang harus
jika usai sudah sisa perjalanan
yang tinggal meretas waktu
selamat berpisah, dan sampai jumpa di persimpangan

Tak Ada Lagi Waktu
tak ada lagi waktu bagi kita
untuk mencibir atau mengumpat
semua telah lewat dan tergantung di antara bumi dan langit
dan kita tidak lagi bisa berkata apa-apa
entah kepada siapa
entah kepada yang mana.
tak ada lagi waktu bagi kita
untuk saling meminta
karna permintaan hanya akan meninggalkan kepedihan
karna permintaan hanya akan membuahkan kemurkaan
karna kita masihlah manusia.


MOHON PAMIT
Sayang,
senja telah membayang di ufuk barat
burung-burung telah terbang rendah ke sarang dan
kelelawar telah mengepakkan sayap menyinggung muram
apa lagi yang harus kita lakukan
untuk mengisi penantian demi penantian dalam kesenyapan
gerimis yang jatuh di tingkap rumah kita
mengukir kata-kata tak terbaca.
Sayang,
tak ada lagi yang kita bincangkan
sebab semua telah lewat bersama anak-anak kita
yang melambaikan tangan setiap pagi dan petang sambil meninabobokan anak mereka
di beranda maut, di antara tembang asa dan keriuhrendahan
kita sudah cukup sampai di sini
biar anak kita yang melanjutkan sisa perjalanan
yang belum kita lakukan.

Sayang,
inilah saatnya untuk kita
untuk percaya bahwa Tuhan ada di sini
menemani dalam kesunyian kita menunggu ajal.
Jika ada salah dan khilaf padaku
tolong maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu

Kekasihku
kekasihku hingga suatu waktu
 aku dan engkau berpisah untuk waktu yang lama
 jika bertemu: aku ingin engkau bercerita
 tentang apa saja hingga membuatku lena
 dalam bebayang  senja. ya, senja!
 kita pernah berkata:
 bahwa hidup adalah sekadar
 dan bukan untuk tawar menawar
 mengapa pula tiap senja yang kita lewati terasa hambar
 mengapa pula tiap puisi yang kucipta
 menjadi sekadar?

Hatiku Ungu
inilah puisiku
yang kutulis ktika senggang waktuku
melepas penat pikir dan gundah gulanaku
agar terbebas dari derita batinku
inilah puisiku
yang kutulis kala resah menyergapku
dan kutumpahkan di atas kegelisahanku
inilah puisiku
wujud kegelisahku pada zamanku
carut-marut tak menentu, nembus segala waktu
duh … Robb-ku bebaskan aku dari siksa kegelisahku
hiburlah aku
senangkan aku dengan senandung-Mu

Inilah saat yang tepat
untuk mengucap salam.



Masihkah ada waktu untuk bercanda
masih adakah waktu
bagi kita untuk mencandai kehidupan dan kemiskinan
kesengsaraan dan kesia-siaan
atau masih adakah waktu
bagi kalian untuk membicangkan guru-guru kalian
yang akrab dengan kemiskinan dan kemelaratan
yang akrab dengan mimpi dan hidup tanpa kenyataan?
atau
bagi kalian memang sudah tidak ada waktu
kerna kehidupan kalian adalah dunia terbalik
dunia dengan sisi-sisi yang tak terhitung jumlahnya
sisi gelap, barangkali, lebih banyak dan tak terhitungkan.
masih adakah waktu untuk kita




MEMANAH REMBULAN
memburu dan diburu
diburu dan diburu
seperti elang berlayar di langit biru
engkau dan aku terus memburu dan diburu
memburu dan diburu
mana seteru?

Ada Apa?
ada apa dengan kita
duduk berdua, lentera temaram di senja
cicit suara burung walet mengejar rama-rama
kita dalam diam berkepanjangan
tak ada suara
yang ada hanya napas tergesa
dan ketakutan serta ketakjuban akan cakrawala.
ada apa dengan  kita
ketika suara telah menjelma angkara dan murka ada
di antara kita.
Ya Rabb, salamu alaika
dalam kegelapan jiwa kuingin Engkaulah terang mencahayai
cahaya dalam cahaya, tanpa apa aku kan jumpa
di bait puisi alam jagad raya
aku larut dalam penghambaan penuh cacat cela.



PAMLET MASA DARURAT
KUTULIS PUISI INI DI KALA HUJAN GERIMIS
KETIKA HATI YANG PERIH MULAI MENANGIS
AKU MELUKIS
WAJAH BULAN
GEMILAU BINTANG
AWAN YANG BERGELOMBANG
SEAKAN MENARI-NARI DALAM KEDUKAAN YANG PANJANG.

KUTULIS PUISI INI DI KAKI HUJAN GERIMIS
KETIKA OMONG-OMONG MENJADI KOSONG
DAN DI ANTARA AIR  KERUH DAN BAU COMBERAN
TIBA-TIBA
DAN TANPA UJUNG PANGKALNYA
MEREKA BERKATA:
AGAMA TIDAK PENTING
AGAMA TIDAK MENJAWAB PERIHNYA PERUT
AGAMA HANYA MENYESAKI OTAK
DAN TIDAK MENJAWAB PERSOALAN KEHIDUPAN KITA.

DAN SAMBIL BERJINGKRAKAN
MEREKA TERUS MENGIGAU DAN MENCERCAU
MENARI-NARI DI ANTARA BISING TEKNOLOGI DAN KEGALAUAN HIDUP
DAN DENGAN MENEPUK DADA, MEREKA BERKATA:
BAHWA MADRASAH ALIYAH HANYA UNTUK ORANG-ORANG BODOH YANG GAGAL MEMAHAMI KEHIDUPAN
BAHWA MADRASAH ALIYAH HANYA UNTUK KUMPULAN ORANG YANG TERSINGKIRKAN DAN GAGAP MENGHADAPI TEKNOLOGI
BAHWA MADARSAH ALIYAH HANYA COCOK UNTUK ORANG-ORANG YANG TIDAK MEMBUTUHKAN MASA DEPAN YANG GILANG GEMILANG
BAHWA HIDUP MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN BUKAN SEKADAR AGAMA
BAHWA HIDUP MEMBUTUHKAN MODAL TEKNOLOGI BUKAN SEKADAR HAPALAN
BAHWA HIDUP ADALAH HIDUP KINI DAN MASA DATANG.

ITU ADALAH OMONG KOSONG!
TANPA EMBEL-EMBEL DAN BASA-BASI
TANPA PROMOSI PARA TUKANG MIMPI
TANPA SIKAT SANA DAN SIKUT SINI
SANTRI MADRASAH ALIYAH TETAP BERKARYA DAN BERPRESTASI
SEBAB MEREKA ADALAH PARA PEWARIS NEGERI INI
SEBAB MEREKA ADALAH AHLI WARIS NEGERI YANG MERANCANG DAN MEMBANGUN NEGERI TANPA HARUS MIMPI
SEBAB MEREKA MENYADARI HIDUP BUKANLAH SEKADAR MIMPI
TAPI KARYA DAN KREASI
BAHWA HIDUP HARUS TETAP HIDUP
BERJALAN DAN HARUS TERUS BERJALAN
MERAJUT BENANG-BENANG KEHIDUPAN
SEPERTI BUMI AKAN TERUS MENGELILINGI MATAHARI
DAN SEPERTI SEDIAKALA,
SETIAP HABIS HUJAN : AKAN SELALU MUNCUL PELANGI
DAN BUNGA-BUNGA KEHIDUPAN.

SEKARANG AKU BERTANYA KEPADAMU
JIKA HIDUP MENJADI KACAU
JIKA PEGANGAN HIDUP MENGHILANG DARI KEHIDUPAN
JIKA KEGALAUAN DAN KERIUHAN MENGANCAM
DAN MENIKMAKAN PEDANG TAJAMNYA KE ULU HATIMU PELAN-PELAN
APA YANG KAUCARI?
JIKA ENGKAU KEHILANGAN TUHAN
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUANKAH YANG KAN MENYELEMATKANMU
DARI AZAB DAN PENDERITAAN?
BUKANKAH ENGKAU MASIH MEMBUTUHKAN TUHAN?
ATAU ENGKAU AKAN TENGGELAM DALAM PENDERITAAN YANG SANGAT PENJANG
KERNA ENGKAU MENIMBANG BERAT PENGATAHUAN
KERNA ENGKAU MENGEDEPANKAN KESOMBONGAN DARIPADA KERENDAHHATIAN
ATAU ENGKAU SEKADAR MIMPI DI SIANG BOLONG

KUTULIS PUISI INI KETIKA MASA DARURAT
KETIKA HATI MENJADI GAMANG
KETIKA KAKI-KAKI HUJAN MELUKISI BUMI
DAN KESENYAPAN MENYERUAK DI HATI.
DI SINI PUN AKAN KUTULISKAN PUISI
SEBAGAI PENGINGAT
BAHWA HIDUPMU HANYALAH MIMPI.

sebait doa dari istrimu
(2 april 2011)
Hampir satu tahun,
kau kasihku,
telah dijemput malaikat untuk kembali ke pangkuan Illahi Robbi.
Teriring selalu doa2ku
smoga Alloh melapangkan kubur kekasihku,
selalu menyayangi kekasihku
mengampuni dosa kekasihku,
menjauhkan azab kubur dan azab neraka dari kekasihku
semoga kita ditemukan lagi di jannah Nya
pada saatnya nanti. aamiin

1 comment:

  1. Good poem...Is it your poem Mom? Wow I like it.....we can discuss about poem someday....I was publish my poem in newspaper and will be a book in April Insya Alloh.....:-)

    ReplyDelete